Pada postingan kali
ini akan membahas tutorial menginstal DNS di debian.
Sebelum membahas debian kita harus tahu apa itu TDP dan UDP, karena DNS
merupakan contoh dari Protokol UDP.
TCP (Transmission Control Protocol) adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan sekumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu jaringan. Sedangkan UDP (User Datagram Protocol) adalah salah satu protokol lapisan transport TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak handal (unreliable), tanpa koneksi antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
UDP ( User Datagram Protocol ) adalah
transport layer yang tidak handal (unreliable), connectionless dan merupakan
kebalikan dari transport layer TCP. Dengan menggunakan UDP, setiap aplikasi
socket dapat mengirimkan paket – paket yang berupa datagram. Istilah datagram
diperuntukkan terhadap paket dengan koneksi yang tidak handal ( unreliable
service ). Koneksi yang handal selalu memberikan keterangan apabila pengiriman
data gagal, sedangkan koneksi yang tidak handal tidak akan mengirimkan
keterangan meski pengiriman data gagal.
Contoh
aplikasi yang menggunakan protocol TCP :
–
TELNET
–
FTP (File Transfer Protocol)
–
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
Contoh
aplikasi yang menggunakan protocol UDP
–
DNS (Domain Name System)
–
SNMP (Simple Network Management Protocol)
–
TFTP (Trivial File Transfer Protocol)
–
SunRPC
DNS (Domain Name System) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet.
DNS menyediakan alamat IP
untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange
server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.
DNS adalah (Domain Name
System) yang juga memiliki arti untuk mengidentifikasi setiap komputer sebagai
titik dalam suatu jaringan Internet yang menggunakan bantuan sistem protokol
internet adress untuk menerjemahkan dari suatu nama domain ke IP dan begitu
juga sebaliknya.
Domain Name System ini
merupakan sistem penamaan hirarkis yang nantinya didistribusikan untuk suatu
komputer, jasa, atau sumber daya terhubung ke Internet maupun jaringan pribadi.
DNS biasanya digunakan
sebuah Layanan Nama Domain untuk menyelesaikan permintaan untuk nama-nama
website menjadi alamat IP untuk tujuan menemukan layanan komputer serta
perangkat di seluruh dunia.
Prinsip dasar
DNS
Domain Name System (DNS)
adalah distributed database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer
(name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol).
DNS biasa digunakan pada
aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS
membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address.
Selain digunakan di
Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet.
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di
jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP)
address.
Cara Kerja DNS
BIND9
Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada
gambar berikut ini:
DNS menggunakan relasi client – server untuk
resolusi nama. Pada saat client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan
query ke server DNS. Query adalah satu permintaan untuk resolusi nama yang
dikirimkan ke server DNS.
1. Pada komputer Client, sebuah program aplikasi
misalnya http, meminta pemetaan IP Address (forward lookup query). Sebuah
program aplikasi pada host yang mengakses domain system disebut sebagai
resolver, resolver menghubungi DNS server, yang biasa disebut name server.
2. Name server mengecek ke local database, jika
ditemukan, name server mengembalikan IP Address ke resolver jika tidak
ditemukan akan meneruskan query tersebut ke name server root server.
3. Terakhir barulah si
client bisa secara langsung menghubungi sebuah website / server yang diminta
dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh DNS server.
Berikut Caranya :
1. Install Oracle VirtualBox
untuk virtualisasi dari OS debian
2. Apabila sudah di install
akan menampilkan gambar seperti gambar di bawah ini.
3. Klik New untuk membuat
Virtualisasi OS baru
4. Masukkan Nama OS nya , Type
nya dan Versi OS nya pada form seperti gambar di bawah ini.
5. Lalu pilih Memory virtual
Machine (RAM) yang diinginkan disini saya menggunakan 1500 MB
6. Jika proses konfigurasi
sudah selesai maka klik Start pada Oracle VM VirtualBox untuk memulai
virtualisasi OS Debian, setelah itu pilih di directory mana menyimpan Debian.ISO
klik OK, lalu tunggu proses instalasi OS Debian Selesai lalu masukkan Domain :
Labti.com, Hostname : debian, Fullname User : wahyu, Password : 12345678
7. Tunggu sampai proses
installing the base System selesai seperti gambar di bawah ini.
8. Ketil SU untuk masuk Super
User, masukkan username dan password yang sama seperti pada saat installasi, jika sudah akan
menampilkan gambar seperti gambar di bawah ini.
9. Lalu ketikkan “apt-get
install bind9” untuk menginstall bind9 untuk konfigurasi DNS, lalu ketik Y
untuk melanjutkan penginstallan Bind9
10. Masukkan CD ISO OS Debian
dengan cara memilih device -> pilih CD/DVD Devices , lalu Choose A Virtual
CD/DVD disk-> lalu browse dimana menyimpan ISO nya.
11.
Edit
konfigurasi pada named.conf dengan mengetikan perintah seperti gambar dibawah
ini lalu enter.
12.
Lalu
ketikan code seperti gambar di bawah ini, Kemudian save konfigurasi dengan
mengetikan CTRL + x , lalu pilih Yes.
13.
Konfigurasi
pada File Forward dengan cara Masuk kedalam folder bind dengan mengetikan
perintah seperti gambar di bawah ini.
14.
Kemudian
copy db.lokal ke file forward yang ada didalam folder bind, dengan mengetikan
perintah seperti gambar di bawah ini, lalu Buka file Forward.
15.
Ketikan
code seperti gambar di bawah lalu jika sudah simpan dengan cara CTRL+X pilih Y
lalu Enter.
16.
Ketikan
code seperti gambar di bawah lalu jika sudah simpan dengan cara CTRL+X pilih Y
lalu Enter.
17.
Lalu
Restart DNS dengan mengetikan “/etc/init.d/bind9/restart”
Output
Pengujian di
server
1.
2.
- Server selain di
install package DNS server, juga di install DHCP server untuk memberikan
layanan IP otomatis pada client
Pada server DHCP kali ini menggunakan Range IP 192.168.1.20 s/d
192.168.1.30. untuk pengujian di client menggunakan client windows
itu yg konfigurasi di conf. Local
ReplyDeleteIn-add.arpa? Bukan nya in-addr.arpa yah?
Yang bener "in-addr.arpa"
Delete